Selasa, 14 Juni 2011

PERMAINAN TRADISIONAL

EGRANG
Permainan ini sudah tidak asing lagi, mekipun di berbagai daerah di kenal dengan nama yang berbeda beda.
Jumlah pemainnya 2--6 orang.
Nilai budaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Dan, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.


CONGKLAK / DAKON
Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu dengan panjang sekitar 75 cm dan lebar 15 cm. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah.
Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan ini merupakan sarana untuk mengatur strategi dan kecermatan.



GASING
Gasing merupakan salah satu permainan tradisional tertua di Indonesia. Masing-masing daerah mempunyai ciri khas tersendiri pada gasing yang dimainkan di daerah itu.
bercerita tentang Permainan Gasing di Tanjungpinang, Sebuah Pulau yang erat kaitannya dengan Budaya Melayu. Disana tepatnya di kampung Manisa, Baranti Sidrap, memiliki ke unikan bentuk gasing yang dimainkan, beberapa bentuk gasing diantaranya: made’pak ( Gemuk ) dan Malongke ( Kurus ) dengan tinggi 9 – 10,5 cm, diameter badan : 6 – 6,5 cm, keliling badan 18 – 20,7 cm dan berat : 147 – 200 gram.
Bahan / jenis kayu yang digunkan untuk membuat gasing adalah Ace – Ace.
Permainan gasing di Tanjungpinang dimainkan oleh anak-anak / remaja / orang tua dengan jumlah pemain sesuai kesepakatan. Sistem pertandingan bisa secara beregu maupun perorangan. Aturan permainan pertandingan yaitu sistem pukul mati dan sistem diputar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar